Sertifikat Seminar 4

Sertifikat Seminar 3

Sertifikat ini diberikan kepada saya Virgil G Jonathans , karena telah berpartisipasi mengikuti Seminar yang diadakan oleh Kampus Universitas Gunadama Depok yang pada waktu itu diadakan pada tanggal 10 November 2009 yang bertemakan seminar tentang " SMS Gateway ".
Yang pada waktu itu di himpun oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika (HIMTI)

Sertifikat Seminar 2

Sertifikat Seminar 1

Tugas 4. Kewarganegaraan


Ketahanan Nasional Bangsa dan Negara

Virgil . G . Jonathans
11208264 / 2EA03
  
Ketahanan Nasional adalah suatu kondisi dinamis suatu bangsa yang terdiri atas ketangguhan serta keuletan dan kemampuan untuk mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala macam dan bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan baik yang datang dari dalam maupun luar, secara langsung maupun yang tidak langsung yang mengancam dan membahayakan integritas, identitas, kelangsungan hidup bangsa dan negara serta perjuangan dalam mewujudkan tujuan perjuangan nasional.



Sifat-sifat ketahanan nasional Indonesia :

Mandiri, artinya ketahanan nasional bersifat percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri dengan keuletan dan ketangguhan yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah serta bertumpu pada identitas, integritas, dan kepribadian bangsa. Kemandirian ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerja sama yang saling menguntungkan dalam perkembangan global.


Dinamis, artinya ketahanan nasional tidaklah tetap, melainkan dapat meningkat ataupun menurun bergantung pada situasi dan kondisi bangsa dan negara, serta kondisi lingkungan strategisnya. Hal ini sesuai dengan hakikat dan pengertian bahwa segala sesatu di dunia ini senantiasa berubah. Oleh sebab itu, uapaya peningkatan ketahanan nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya di arahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik


Manunggal, artinya ketahanan nasional memiliki sifat integratif yang diartikan terwujudnya kesatuan dan perpaduan yang seimbang, serasi, dan selaras di antara seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara


Wibawa, artinya ketahanan nasional sebagai hasil pandangan yang bersifat manunggal dapat mewujudkan kewibawaan nasional yang akan diperhitungkan oleh pihak lain sehingga dapat menjadi daya tangkal suatu negara. Semakin tinggi daya tangkal suatu negara, semakin besar pula kewibawaannya


Konsultasi dan kerjasama, artinya ketahanan nasional Indoneisa tidak mengutamakan sikap konfrontatif dan antagonis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuatan fisik semata, tetapi lebih pada sifat konsultatif dan kerja sama serta saling menghargai dengan mengandalkan pada kekuatan moral dan kepribadian bangsa



Contoh kasus :

Peranan Generasi Muda dalam Ketahanan Nasional

Globalisasi menjadikan masa depan yang dihadapi penuh ketidakpastian, perubahan adalah sesuatu yang tak bisa dihindarkan, bahkan cenderung berkembang menjadi suatu gejala baru yang penuh dengan kontradiksi, konflik maupun pembalikan arah, sehingga membuat hari depan akan penuh dengan kejutan.

Trend utama globalisasi dan aspek srtategis lainnya yang berlangsung pada awal abad-21 masih berkisar pada demokrasi, individualisme, HAM, lingkungan hidup, revolusi bidang informasi, liberalisasi perdagangan dan pergeseran perimbangan kekuatan dunia. Di satu sisi, lingkungan strategis tersebut membawa dampak positif bagi bangsa Indonesia, sehingga menjadikannya sebagai peluang. Sedangkan di sisi lain, ada pula dampak negatifnya, sehingga menjadikannya sebuah tantangan bagi pemerintah. Tiap negara, termasuk Indonesia, harus memiliki ketahanan dalam menghadapi setiap perubahan. Karena suatu bangsa yang memiliki tingkat ketahanan nasional yang tinggi akan mampu mencapai apa yang dicita-citakan.

Masalah ketahanan nasional ini, peran pemuda tak bisa dilepaskan. Pemuda yang kuat, berdaya, dan berdaya saing tentunya akan menjadi modal utama ketahanan nasional. Pemuda sebagai bagian dari potensi pembangunan perlu diberdayakan agar mampu berkiprah dalam pembangunan dan menghadapi tantangan global.

Review artikel “ Departement Store Yang Mengesankan di Seoul, Korea “

Review artikel “ Departement Store Yang Mengesankan di Seoul, Korea “


Disusun Oleh:
Nama : Virgil G Jonathans
NPM : 11208264
Kelas : 2EA03
Mata Kuliah
Manajemen Pemasaran
Dosen
Muhammad Yunanto

Universitas Gunadarma






Judul Artikel :


“ Departement Store Yang Mengesankan di Seoul, Korea ”


Lingkup Materi :


Lotte adalah Departement Store sebagai sebuah pusat hiburan yang komprehensif di seoul , Korea. Kawasan perbelanjaan yang luas, barang dagangan yang melimpah, dan suasana belanja yang nyaman merupakan kebanggaan Lotte Departement Store.


Latar Belakang :


Tahun 1979, toko utama Lotte di buka di Myong-dong, kawasan bisnis pusat kota dan distrik pertokoan di Seoul, Korea, tumbuh sebagai retailer modern Korea. Mencatat penjualan lebih dari 1 triliun won (sekitar US$1 miliar) pada tahun 2000, penjualan agregat sampai bulan November 2000 mencapai 1,004 triliun won, dengan angka rata-rata harian 3,32 miliar won.


Lotte berdampak unik terhadap budaya belanja dan gaya bisnis Korea. Strategi bisnis yang menekankan pertumbuhan dan Economy of Scale. Lotte terus berkembang secara dramatis.


Manajemen Lotte dibangun dari mission statement “Selalu Bersama Anda-Always With You”, dan berpusat pada pelanggan yang fokusnya menciptakan kepuasan dan kepercayaan setiap pelanggan.


Departement store sebagai pusat hiburan yang komprehensif. Kawasan perbelanjaan yang luas, barang dagangan yang melimpah, dan suasana belanja yang nyaman merupakan kebanggaan Lotte Departemen Store.


Topik Masalah :


Lotte menjadi pemimpin dalam industri Departement Store Korea, dalam hal pengetahuan pengelolaan toko, desain interior dan keterampilan memajang barang. Contoh istimewa nya yaitu Lotte Chamsil. Lotte Chamsil dikembangkan sebagai persiapan bagi Olimpiade Seoul tahun 1988, sebuah titk balik dalam pembangunan nasional Korea.


Pembukaan toko di kawasan Chamsil menandai suatu fase pertumbuhan baru dalam industri ritel Korea. Toko ini mentransformasikan kawasan pinggiran yang semula sepi menjadi sebuah pusat kota baru yang hangar-bingar di mana orang-orang dapat menikmati budaya, belanja, dan hiburan sekaligus.


Sekarang, toko Chamsil membentuk sebuah komplek yang mengesankan yang terdiri dari hotel-hotel, Lotte World sebuah theme park, beberapa mal perbelanjaan, bioskop serta toko-toko diskon. Kompleks yang modern dan mengesankan seperti ini membantu mempromosikan citra dan status Korea sebagai sebuah Negara maju.


Lotte Departement Store bukan lagi sekadar sebuah tempat dimana terjadi jual beli. Lotte Departement store menjadi sebuah cultural plaza.


Lotte juga berencana membuat sebuah konsorsium raksasa dengan perusahaan manufaktur, logistic, pengaturan pembayaran (payment settelment), dan perusahaan siaran kecil sampai menengah yang membentuk sebuah system kerja sama lengkap bagi bisnis baru itu. Lotte Departement Store bermaksud memperluas keanggotaan kartu kreditnya menjelang akhir 2001. Raksasa Ritel berencana mempertahankan posisi kepemimpinannya yang dominan dalam sector deprtement store melalui pemasaran yang terdiferensiasi, seperti lebih memberi perhatian pada para anggota terbaiknya.


Kesimpulan :


Lotte merupakan sebuah department store yang dibuka / didirikan di Myong-dong, kawasan bisnis pusat kota dan distrik pertokoan di Seoul, Korea, tumbuh sebagai retailer modern Korea .


Lotte berdampak unik terhadap budaya belanja dan gaya bisnis Korea. Strategi bisnis yang menekankan pertumbuhan dan Economy of Scale. Lotte terus berkembang secara dramatis dan Lotte Departement store telah menjadi sebuah cultural plaza .


Kritik dan Saran :


Strategi pemasaran harus pula didukung oleh unit- unit bagian Lotte Department Store. Dalam artian tidak tergantung pada lingkupan pusat manajemen pemasaran dari perusahaan Lotte tersebut. Perusahaan Lotte Department Store tersebut juga dapat lebih mempertahankan stabilitas strategi pemasaran yang diterapkan sebelumnya.

Kuis Manajemen Pemasaran

Virgil G Jonathans
11208264 / 2EA03

1. Bagaimankah pendekatan ilmiah dakam penelitian pemasaran?
Jawab:
Penelitian yang Sistematis , Objektif, Informatif , dan Keputusan manajemen.

2. Apakah yang mendukung sumber-sumber informasi pemasaran?
Jawab:
Yang mendukung sumber-sumber informasi pemasaran:
- Scientifik (ilmiah) : Analisi Pasar, Riset Pasar.
- Descriptif(objek) : Data, Informasi.

3. Bagaimana proses penelitian pemasaran?
Jawab:
Proses penelitian pemasaran:
a) Analisis situasi dan system informasi,
b) Maksud penelitian dan identifikasi masalah,
c) Tujuan penelitian,
d) Estimasi nilai informasi penelitian, dan
e) Rancangan penelitian.

4. Apakah klasifikasi karakteristik jenis data?
Jawab:
Karakteristik jenis data dibagi menjadi dua, yaitu:
1.) Data primer : Ordinal , Nominal , Inteval , dan Ratio.
2.) Data sekunder : Sudah diolah , dan Tingkat harga.

5. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen?
Jawab:
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian konsumen:
a) Faktor personal :
Motivasi , Persepsi , Pemahaman , Kepercayaan , Sikap , dan Kepribadian seseorang.
b) Faktor social :
• Aspek kultur , Subkultur , Klas social , Kelompok referensi , Kelompok referensi , Keluarga ,
Peran dan status

6. Apakah variable psikologis, variable social, kondisi pada saat membeli yang berkontribusi
pada pemecahan masalah keputusan pembelian personal?
Jawab:
Ya , Karena dengan adanya variabel psikologis, social, ataupun kondisi, seseorang akan
dapat dengan mudah berkonsentrasi dalam hal ini pemecahan masalah untuk mengambil
keputusan apakah membeli atau tidak.

7. Bagaimana marketer membentuk homogenitas pasar konsumen?
Jawab:
Pembentukan homogenitas pasar konsumen:
•Geografis : (Wialyah, Pemukiman, dan Perkotaan)
•Demografis : (Usia, Jenis kelamin, Pendapatan, Pendidikan, dan Pekerjaan)
•Psikografis : (sifat, motifasi, persepsi dsb)
•Kebiasaan : (membeli atau mengkonsumsi).


8. Bagaimana proses segmentasi bagi calon pembeli dan pendekatan atribut yang
memengaruhi keputusan pelanggan untuk membeli?
Jawab
•Proses segmentasi bagi calon pembeli dapat dilihat dari factor :
Geografis (wilayah, pemukiman, perkotaan dsb)
•Pasar dapat dibedakan menurut waktu atau batas daerah:
Demografis (usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, pekerjaan dsb)
•Pemasaran dapat dibedakan menurut perbidaan misalnya, usia perilaku pasar anak – anak
berbeda dengan dewasa:
Psikografis (sifat, motifasi, persepsi dsb)
Pasar dapat dibedakan menurut sikap konsumen terhadap barang tertentu kebiasaan:
Membeli dan mengkonsumsi

Pendekatan atribut yang mempengaruhi keputusan membeli diantaranya :
- harga
- promosi
- produk
- motifasi
- sosial – budaya
- peranan dan status
- persepsi
- pemahaman
- kepercayaan
- sikap
- kepribadian
- kelas sosial